STRUKTUR ATOM
Bila sepotong logam emas
di potong-potong sedemikan rupa sampai diperoleh suatu bagian yang kecil yang
tidak dapat dibagi lagi, namun masih mempunyai sifat emas, maka bagian terkecil
itu disebut sebagai atom emas. Jadi, atom adalah bagian yang sangat kecil dari
suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur itu.
Konsep atom pertama kali
dikemukakan oleh Democritus. Atom berasal dari kata atomos (dalam bahasa
Yunani a = tidak, tomos = dibagi), jadi atom merupakan partikel
yang sudah tidak dapat dibagi lagi. Menurut Dalton konsep atom Democritus ini
tidak bertentangan dengan Hukum Kekekalan Massa dan Hukum Kekekalan Energi,
sehingga Dalton membuat teori tentang atom yang salah satunya adalah materi
tersusun atas partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Tetapi
konsep atom Dalton belum memuaskan para ilmuwan pada masa itu. Ditemukannya
elektron, proton, neutron, dan radioaktivitas menyebabkan timbulnya teori baru
tentang atom. Mulai dari teori atom Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika
Kuantum.
A.
Perkembangan Teori
Atom
1.
Teori
Atom Bohr
Bohr menyusun
teori berdasar spektrum atom
hidrogen, yaitu:
a. Elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang berbentuk lingkaran.
Setiap lintasan tertentu memiliki tingkat energi tertentu yang
disebut kulit atom. Setiap kulit ditandai dengan bilangan kuantum utama
(n) dan diberi lambang K, L, M, N dan seterusnya.
b. Elektron dapat berpindah dari lintasan satu ke lintasan lain
dengan menyerap atau memancarkan sejumlah energi. Besarnya energi sesuai
dengan perbedaan energi (ΔΕ) antara dua lintasan yang ditempati elektron secara berurutan, ΔΕ = h v.
Teori
atom Bohr hanya dapat menjelaskan terjadinya spektrum pada atom hidrogen, tidak dapat diterapkan untuk atom berelektron banyak dan tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet dalam atom hidrogen.
2.
Teori Kuantum Max Planck
Max Planck ahli fisika dari Jerman, pada tahun
1900 mengemukakan teori kuantum. Max Planck mendemontrasikan bahwa semua radiasi
elektromagnetik berkelakuan sebagaimana radiasi tersusun atas satuan energi
kecil yang disebut kuantum. Ia menunukkan bahwa masing-masing kuantum memiliki
energi yang sebanding dengan frekuensi (v)
sinar.
Keterangan
:
Εfoton = energi foton
h = tetapan planck (6,625 x 10-34 J.s)
keterangan:
c
= kecepatan cahaya dalam ruang hampa (3 x 108
m.s-1)
Persamaan Εfoton =
menunjukkan bahwa jika radiasi elektromagnetik
memiliki panjang gelombang tunggal, energi foton juga harus memiliki
satu harga tunggal karena h dan c merupakan suatu tetapan. Bohr
berpendapat jika elektron dalam atom berpindah
dari satu satuan tingkat energi ke tigkat energi yang lebih rendah, atom
tersebut diharapkan melepaskan sinar energi tunggal yang berarti satu panjang gelombang.
Salahsatu fakta yang mendukung kebenaran dari teori kuantum
Max Planck adalah efek fotolistrik. Efek fotolistrik adalah
keadaan dimana cahaya mampu megeluarkan elektron dari permukaan beberapa logam (yang paling
terlihat adalah logam alkali).
3. Hipotesis de Brogile
Teori atom Bohr cukup memuaskan untuk menerangkan sejumlah
garis-garis spektrum hidrogen, tetapi teori tersebut tidak dapat
menerangkan banyak fakta eksperimen. Louis
de Broglie (1924) mengemukakan bahwa elektron bergerak mempunyai sifat-sifat gelombang. Ia menggabungkan persamaan Einstein (energi suatu partikel
bermassa m).
dengan persamaan planck (energi suatu gelombang berfrekuensi v)
Louis de Broglie berpendapat jika sesuatu merupakan gelombang sebagaimana sinar dipertimbangkan sebagai aliaran suatu partikel
maka ia mengusulkan bahwa suatu partikel seperti
elektron dapat dipikirkan sebagai gelombang.
Tidak seperti sinar yang berjalan dengan kecepatan tetap, elektron berjalan dengan kecepatan yang
tidak tetap (bervariasi). Substitusi kecepatan
cahaya (c) dengan kecepatan elektron (v), menghasilkan persamaan:
Keterangan:
m = massa elektron (kg)
h = tetapan planck (6,625 x 10-34 J.s)
v = kecepatan elektron (m.s-1)
4.
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian Heisenberg pada prinsipnya berkaitan dengan suatu partikel
kecil yang bergerak dengan kecepatan tinggi seperti elektron
dalam atom. Prinsip ini dikemukakan oleh Werner Heisenberg (1926). Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa: “Momentum dan posisi dari suatu partikel yang kecil
tidak dapat diketahui secara bersamaan (stimulan) dengan
derajat kepastian.”
Prinsip ketidakpastian Heisenberg menerangkan suatu dasar
kelemahan model atom Bohr. Teori atom Bohr beranggapan bahwa
elektron memiliki orbit yang tepat. Dengan demikian, posisi (r)
dan momentum (mv) deketahui dengan tepat. Ini tidak sesuai dengan prinsip Heisenberg dan kelemahan teori atom Bohr.
5.
Teori Mekanika Kuantum
Teori mekanika kuantum disusun oleh Erwin Schrodinger (1926) berdasarkan prinsip dualisme materi dari Prince Louis de Broglie dan prinsip ketidakpastian dari Werner Heisenberg. Menurut de
Broglie, materi dapat bersifat sebagai partikel dan gelombang. Adapun
menurut Heisenberg, todak mungkin menentukan kecepatan dan posisi elektron secara bersamaan, tetapi yang dapat ditentukan hanyalah kebolehjadian (probabilitas)
menentukan elektron pada jarak tertentu dari inti.
Berdasarkan teori-teori tersebut, maka
Schrodinger mengemukakan bahwa atom mempunyai inti bermuatan positif
dan negatif yang mengelilingi inti. Posisi elektron dalam mengelilingi inti tidak dapat ditentukan dengan pasti, tetapi hanya
merupakan kebolehjadian ditemukan elektron.
B.
Partikel – partikel Penyusun Atom
1. Elektron
Penemuan
elektron bermula dengan ditemukannya tabung katode yang memancarkan sinar hijau
yang lemah. Dari penemuan elektron oleh Thomson, kemudian ia mengemukakan teori
atomnya yaitu “Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar muatan negatif elektron”.
2. Inti Atom
Dari percobaan Rutherford dapat memperkirakan jari-jari atom kira-kira 10-8
cm dan jari-jari inti kira-kira 10-13 cm. partikel
netral yang menyusun inti atom dinamakan neutron, sedangkan partikel positif dinamakan proton.
Jadi didalam inti atom terdapat proton yang bermuatan positif
dan neutron yang tidak bermuatan (netral).
C.
Tanda Atom
Nomor atom menunjukkan jumlah proton yang dimiliki oleh suatu atom. Sedangkan nomor masaa
adalah jumalah proton dan neutron dari suatu atom. Untuk membedakan isotop yang satu dengan isotop yang lain digunakan tanda atom lengkap, yang menunjukkan jumlah proton dan
neutro atau nomor atom dan nomor massa.
D.
Konfigurasi Elektron
Menurut model atom Bohr, elektron-elektron mengelilingi
inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron
atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang
terletak paling dalam, semakin ke luar semakin besar nomor kulitnya dan
semakin tinggi tingkat energinya.
Beberapa contoh konfigurasi elektron:
|
Tanda Atom
|
Jumlah Elektron
|
Konfigurasi Elektron
|
|
2He
|
2
|
2
|
|
18Ar
|
18
|
2, 8, 8
|
|
20Ca
|
20
|
2, 8, 8, 2
|
DAFTAR PUSTAKA
Michael Purba. 1997. Ilmu Kimia 2. Jakarta: Erlangga
Keenan, C. W., Kleinfelter D.C., and Wood, J.S., Ahli Bahasa:
Putdjaamaka, A.H. 1984. Kimia Untuk Univeristas. Jilid 1 dan
Jilid 2. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga
Petrucci,
Ralp H – Suminar, 1999, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jakarta, Erlangga.